Senin, 22 Juni 2015

makalah hasta karya Barang bekas botol plastik part 1



MAKALAH HASTA KARYA
PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF
(APE)
DARI BARANG BEKAS – BOTOL MINUMAN
BONEKA BOTOL



Dibuat oleh:
UUS TRISNA FARIDA
( PC Kec. Baregbeg )

KELOMPOK BERMAIN (KOBER) AL-BARKAH
Dusun Mekarmulya RT 04 RW 06 Desa Jelat
Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis
Tahun 2014

KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, Alhamdulillah kami dapat menyampaikan Makalah Hasta Karya Pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) Dari Barang Bekas – Botol Minuman Boneka Botol .
Bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dimana pada umumnya citra budaya dewasa saat ini terpengaruhi atas masuknya tren budaya melalui semua media. Yang sangat mengahawatirkan hilangnya kreativitas anak dalam berkarya dengan adanya game-game on-line yang gampang ditemukan di warnet-warnet yang merambah masuk kampong. Diharapkan dengan adanya makalah hasta karya ini anak-anak bisa bersemangat lagi berkarya dengan barang-barang yang ada disekeliling mereka, baik itu berasal dari alam atau barang bekas rumah tangga yang bisa didaur ulang.
Perlu kami sampaikan pula, insyaallah APE yang disampaikan memiliki mafaat bagi mengembangkan kreativitas itu sendiri.
Demikian makalah hasta karya ini kami buat, semoga bermanfaat untuk semua pihak. Kami sangat menunggu saran dan kritikan anda.
Terimakasih….

Baregbeg, 8 Mei 2014

Penyusun









PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan anak ditentukan oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Yang dimaksud dengan faktor bawaan adalah sifat yang diturunkan oleh kedua orangtuanya, misalnya: bentuk wajah, warna kulit, tinggi badan, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan adalah pengaruh luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut, misalnya: kesehatan, gizi, pola asuh, pendidikan, dan lain sebagainya.
Para ahli psikoanalisa berkeyakinan bahwa lingkungan memberi peran yang sangat besar dalam pembentukan sikap, kepribadian, dan pengembangan kemampuan anak secara optimal. Anak yang tidak mendapat lingkungan baik untuk merangsang pertumbuhan otak, misalnya jarang disentuh, jarang diajak bermain, jarang diajak berkomunikasi, maka perkembangan otaknya akan lebih kecil 20 % - 30 % dari ukuran normal seusianya.
Hasil penelitian mengemukakan bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4 tahun mencapai 50 %, hingga usia 8 tahun mencapai 80 %, sehingga para ahli menyebut periode perkembangan masa kanak-kanak sebagai masa emas (golden age) yang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia.
Oleh sebab itu pada usia 3-6 tahun merupakan periode terpenting untuk merangsang pertumbuhan otak anak melalui penyediaan Alat Permainan Edukatif (APE).
Salah satu cara merangsang pertumbuhan dan perkemba ngan ini dengan bermain. Melalui bermain anak akan menggunakan sensorimotorik atau funsionalnya sehingga anak dapat menyalur kan daya imajinasi, fantasi, harapan, sampai pada konflik priba dinya. Anak akan betah bermain bila ada alat permainan edukatif (APE) yang dapat merangsang kecerdasan jamaknya.
Alat Permainan Edukatif (APE) dapat di beli dimana saja, agar upaya pengembangan alat permainan edukatif (APE) dapat dilaku kan secara baik dan optimal maka Orangtua, Pendidik, Pengasuh/ perawat, Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), diberikan pengetahuan tentang cara pembuatan dan penggunaan alat permainan edukatif (APE) Tradisional dan atau APE sederhana. Alat Permainan Edukatif Tradisional, dan atau Sederhana yang dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan yang ada di lingkungan rumah, limbah, bahan/alat yang sudah tidak dipakai lagi, atau bahan-bahan yang mudah didapat dalam rumahtangga atau sekitarnya.
B.     ALAT PERMAINAN EDUKATIF
1.      Alat Permainan Edukatif
Alat permainan edukatif adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.
APE dapat berupa apa saja yang ada di sekeliling kita, misalnya: sapu, piring, gelas, sendok plastik, tutup panci, bangku kecil, dan lain-lain. Tetapi yang dimaksud dalam modul ini adalah APE yang dibuat sendiri dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi atau bahan-bahan yang mudah didapat disekitar kita.
2.      Pengertian Alat Permainan Edukatif (APE)
APE adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat merangsang pertumbuhan otak pengembangan seluruh aspek kemampuan (potensi) anak. APE dapat berupa apa saja yang ada di sekeliling kita, misalnya: sapu, piring, gelas, sendok plastik, tutup panci, bangku kecil, dan lain-lain.
Persyaratan Alat Permainan Edukatif (APE) adalah :
1. Mengandung nilai pendidikan
2. Aman atau tidak berbahaya bagi anak
3. Menarik dilihat dari warna dan bentuknya
4. Sesuai dengan minat dan taraf perkembangan anak
5. Sederhana, murah, dan mudah diperoleh.
6. Awet tidak mudah rusak dan mudah pemeliharaannya
7. Ukuran dan bentuknya sesuai dengan usia anak
8. Berfungsi mengembangkan kreatifitas dan kecerdasan anak

3.      Alat Permainan Edukatif (APE) sebagai Sarana Bermain
Paradigma proses pembelajaran yang terjadi pada saat ini yaitu belajar sambil bermain. Para pakar sepakat bahwa pendidikan anak usia dini berlangsung sejalan dengan bermain, karena bermain adalah realisasi dari perkembangan diri dari kehidupan anak. Anak dapat tumbuh dan berkembang melalui berbagai kegiatan yang dilakukan anak pada waktu bermain dan melalui pengalaman dari panca indera anak. Anak dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya melalui bermain. Secara tidak sadar bayi telah dapat mengabsorsi stimulus lingkungannya. Selanjutnya dengan bertambahnya usia anak dapat dengan sadar menyerap stimulus lingkungan dan mulai dapat mengorganisasikan serta melakukan generalisasi terhadap pengalaman yang diperoleh.
C.     Manfaat Bermain Bagi Anak
1.      Bermain adalah:
a.       Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak.
b.      Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, namun motivasinya lebih bersifat intrinsik.
c.       Bersifat spontan dan sukarela
d.      Melibatkan peran serta aktif anak
e.       Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan kreati fitas, kemampuan memecahkan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial, disiplin, mengendalikan emosi dan sebagainya.
2.      Bermain merupakan kegiatan utama yang dilakukan anak dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya.
3.      Bermain untuk anak merupakan dasar untuk belajar. Dalam bermain anak dapat merasakan/mencicipi rasa, menyentuh segala macam obyek yang ditemukan.
4.      Anak bermain dengan menggunakan seluruh panca inderanya
5.      Disaat bermain semua aspek fisik, sosial, emosional, kognitif, dan bahasa anak digunakan secara aktif.
6.      Disaat bermain anak membangun konsep dirinya.
7.      Disaat bermain anak membangun ketrampilan hidupnya (Life Skill).
8.      Bermain yang baik apabila dilakukan atas inisiatif dan kepu-tusan anak sendiri yang didukung oleh Pendidik atau orang dewasa.
9.      Bermain akan bermakna bagi anak apabila terencana, tertata lingkungannya dan diberikan pijakan oleh Pendidik atau orang dewasa sehingga dapat mengembangkan semua kemampuan anak.
10.        Perkembangan sosial anak dalam bermain meliputi perilaku tidak peduli, perilaku menonton, bermain sendiri, bermain berdampingan, bermain bersama dan bekerjasama (Vygotsky).
11.  Fungsi bermain bagi tumbuh kembang anak adalah :
a.         Mempertahankan keseimbangan fisik, intelegensia, sosial-emosional, bahasa dan komunikasi.
b.        Menghayati berbagai pengalaman yang diperoleh melalui kehidupan sehari-hari.
c.         Mengantisipasi peran yang akan dijalankan anak dimasa yang akan datang.
d.        Menyempurnakan berbagai kemampuan melalui berbagai ketrampilan fisik, intelegensia, sosial-emosional, bahasa dan komunikasi secara holistik, dan
e.         Pembentukan perilaku positif dalam hal pembiasaan.



D.     KEMAMPUAN ATAU POTENSI ANAK
Ada 8 macam kemampuan atau potensi yang terdapat dalam diri anak ketika anak sedang belajar tentang dunianya. Setiap kemampuan dapat distimulasi dengan cara yang berbeda. Kedelapan kemampuan tersebut adalah:
  1. Kemampuan Verbal (linguistic intelligence): dapat berkembang bila distimulasi melalui membaca, menulis, berdiskusi, bercerita. Mereka bermain dengan kata-kata.
  2. Kemampuan Logika-matematik (togico-mathematical intelligence): dapat distimulasi melalui menghitung, membedakan bentuk, analisa data. Mereka bermain dengan benda-benda.
  3. Kemampuan Visual-spasial (visual-spatial intelligence): dapat distimulasi melalui kertas warna-warni, balok-balok, puzzle, menggambar, melukis, menonton film. Mereka bermain dengan imajinasi.
  4. Kemampuan Musikal (musical/rhythmic intelligence): dapat distimulasi melalui bunyi-bunyian, nada, memainkan instrumen musik, tepuk tangan. Mereka bermain dengan musikdanbunyi.
  5. Kemampuan kinestetik (bodily/kinesthetic intelligence): dapat distimulasi melalui menari, atletik, bergerak, pantomim. Mereka bermain dengan gerakan tubuh.
  6. Kemampuan Mencintai keindahan alam (naturalist intelligence), dapat distimulasi melalui observasi lingkungan, bercocok tanam, memelihara binatang. Mereka bermain dengan tumbuhan, hewan, dan fenomena alam.
  7. Kemampuan Berkawan (interpersonal intelligence): dapat disti mulasi melalui teman-teman, kerjasama peran, stimulasi konflik. Mereka bermain dengan manusia lain.
  8. Kemampuan Berpikir (intrapersonal intelligence): dapat di stimu lasi melalui bekerja sendiri, membaca dalam hati. Mereka bermain dengan pikiran dan perasaan sendiri.

















BONEKA BOTOL
A.    ALAT DAN BAHAN
·         2 botol bekas (big cola, sprite, fanta, cocacola dll),
·         Pisau atau cutter,
·         Lem lilin,
·         Cat warna
o   Putih untuk dasar,
o   Hitam untuk badan,
o   Biru, kuning, merah untuk pemanis.
·         Spidol besar untuk membentuk pola,
·         Kuas,
·         Kain perca yang agak panjang

B.     WAKTU
Untuk waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan APE ini antar 45-60 menit (tergantung jenis cat yang di gunakan atau waktu pengeringan cat).

C.    CARA PEMBUATAN




1.      Ambil bagian dasar dari ke 2 botol minuman tadi, potong seperti pada gambar 1,
2.      Sesuaikan ukuran nya agar waktu terpasang bentuknya akan terlihat bagus dan isi dengan beras sedikit,
3.      Beri lem lilin pada kedua sisi yang berhadapan dan rekatkan,
4.      Beri atau warnai semua permukaan dengan cat berwarna putih dan keringkan,
5.      Beri pola pada badan botol sebagai muka/bagian depan badannya (gambar 5),
6.      Warnai sekeliling badan botol dengan cat warna hitam (gambar 6) dan keringkan,
7.      Pada bagian atas di warnai dengan warna merah atau warna yang kalian inginkan sebagai topi boneka dan keringkan,
8.      Beri motif pada bagian topi boneka sesuai yang diinginkan apa itu motip polkadot atau garis-garis bahkan pagar-pagar,
9.      Pada bagian muka boneka buatlah mata dan mulut boneka seperti pada gambar 9,
10.  Lilitkan kain perca pada badan boneka menyerupai syal,
11.  Jika kalian suka bisa memberikan aksesoris lain supaya boneka botol kalian lebih menarik dan kalian siap untuk berimajinasi dengan boneka botol kalian.
12.  Akan tetapi tidak boneka penguin saja yang bisa kita buat. Kita bisa juga membuat boneka sapid an babi seperti gambar di bawah ini.



D.    NILAI-NILAI EDUKATIF
·         BAHASA
Boneka botol tersebut bisa kita pergunakan sebagai alat peraga baik itu dalam tema hewan berkaki 4 dan mamalia untuk sapi dan babi, penguin untuk tema burung yang tak bisa terbang.

·         KOGNITIF
Dengan warna warni cat yang kita gunakan kita bisa merangsang otak anak untuk membedakan warna. Namun terlebih dulu kita harus terangkan warna warna apa saja yang kita gunakan sehingga anak bisa mengerti bahwa “ oh warna topi penguin ini warna biru.” Seperti itu.

·         MOTORIK KASAR
Dengan menari menggunakan shaker atau alat music kocok (boneka botol diatas) anak sekaligus dilatih motorik kasar mereka selain mereka tahu gerakan-gerakan menari.
Atau mungkin saja boneka botol ini digunakan untuk pin bowling.

·         MOTORIK HALUS
Adapun motorik halus yang bisa dilatih adalah cara mewarnai botol. Jelas terlihat bahwa dalam mewarnai boneka botol secara tak langsung kita mengajarkan ketelitian dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dankoordinasi mata-tangan. Yakni mewarnai lebih rapih dan tidak keluar garis

·         SENI
o   SENI RUPA
Dasar botol plastic bisa digunakan sebagai stempel bermotip bunga, kita tinggak mencelupkannya pada wadah yang berisi cat lalu cap pada media yang diinginkan ( contoh seperti pada gambar di bawah ini).


Hasil yang sangat cantik bukan pasti anak-anak akan merasa senang.

o   SENI TARI
Untuk seni tari alat ini bisa di pergunakan sebagai alat bantu menari. Kita bisa menari sambil mengocok boneka botol tadi. Contonya kita bisa menari sambil bernyanyi:
Keatas, kebawah, goyangkan badanmu 2 X
Putar ke kanan dan putar ke kiri
Putar keliling dan goyangkan badan
(menggunakan irama lagu pelangi-pelangi)

o   SENI MUSIK
Boneka botol ini bisa digunakan sebagai alat music kocok atau shaker. Kita bisa memutar lagu dengan irama yang tidak terlalu cepat dan mengarahkan anak supaya mengikuti irama lagu dengan cara mengocok boneka botol tersebut sesuai keinginan mereka.



E.     SASARAN ANAK
Anak yang bisa mengikuti kegiatan ini diantara anak umur 4-5 tahun karena dilihat dari bahan kita menggunakan cat. Untuk anak umur dibawah umur tadi mungkin harus dijelaskan beberapa kali mengenai cat yang tidak boleh dimakan. Sedangkan untuk yang sudah umur 5 tahun biasanya mereka suka lebih mengerti Cuma dalam 1 kata saja.



























PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami sebagai penulis demi sempurnanya makalah ini dan dipenulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

4 Komentar:

Pada 27 September 2015 pukul 06.39 , Blogger Unknown mengatakan...

Pemilihan cat apa yang cocok digunakan untuk pewarna botol plastik tersebut ? Tolong sarannya. Terima kasih

 
Pada 1 Maret 2016 pukul 18.03 , Blogger Uus trisna farida mengatakan...

ada kayak cat akrilic saya lupa namanya yang non toxic .... kalau kemarin saya coba pake cat kayu tapi kalau buat anak kurang dari 4 tahun agak bahaya takut tertelan atau termakan ... ada di toko buku besar ...

 
Pada 14 April 2019 pukul 17.26 , Blogger Syed alkaff mengatakan...

Maaf kak lem lilin itu sama kaya lem tembak bukan kak?

 
Pada 30 Agustus 2019 pukul 09.12 , Blogger Uus trisna farida mengatakan...

Iya lem lilin itu bahannya kalau lem tembak itu alat untuk melelehkan lem lilinnya.... semoga mengerti .... maaf telat membalas kak

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda