Makalah Tarian Mancanegara
TARIAN
MANCANEGARA
1. Tari
Sema dari Timur Tengah
Tari sema telah dipertunjukkan selama 700 tahun oleh kaum sufi. Devish
(bahasa Turki dan Arab) berasal dari kata Persia darwish (berarti
kerangka pintu) yang menggambarkan kaum sufi yang berada pada ambang
pencerahan. Banyak yang mengatakan istilah kaum sufi (sufi dalam bahasa Arab
berarti wol) muncul dari kebiasaan para nabi yang menggunakan mantel wol.
Tari sema dimulai dengan pujian
kepada para nabi. Lalu, terdengar suara drum yang menjadi simbol sang pencipta
diikuti improvisasi musik dari alat musik ney (sejenis seruling) yang
menyimbolkan embusan napas sang pencipta yang memberi kehidupan kepada semua
makhluk.
Pemimpin memberi hormat
lalu memimpin para darwish membentuk lingkaran. Saat melewati posisi
sang pemimpin, para darwish akan saling memberi hormat sebagai lambang
penghormatan antarjiwa yang berbalut dalam bentuk raga.
Setelah tiga putaran,
mereka melepas mantel. Setiap orang akan mendekati pemimpin, memberi salam,
mencium tangan, dan membentuk formasi sesuai intruksi pemimpinnya.
Dengan berputar, mereka
melepas kehidupan duniawi dan bergabung dengan Allah. Mereka membuka kedua
tangan dengan tangan kanan menghadap ke atas agar mendapat berkah dari surga
dan tangan kiri menghadap kebawah untuk memberikan berkah ke bumi. Tarian
diakhiri dengan pembacaan Al-Qur’an.
Para darwish
berputar-putar secara simultan selama 10 menit lalu berhenti dan berlutut.
Kemudian berdiri dan muali lagi. Proses ini diulang sebanyak empat kali, yang
memiliki arti :
o kelahiran
manusia sebagai bukti Allah sebagai pencipta dan peran manusia sebagai makhluk.
o kegembiraan
manusia menjadi saksi penciptaan.
o kegembiraan
akan cinta dan pengorbanan akan pikiran untuk mencinta, untuk menggenapi
perintah.
o akhir
perjalanan spiritual, termasuk kembali kepada kehidupan sehari-hari dan
pengabdian kepada Allah.
Pakaian semua terdiri dari
topi tinggi yang menggambarkan ego mereka, jubah putih panjang dengan rok lebar
menggambarkan penutup ego, dan mantel hitam yang menggambarkan kehidupan
duniawi yang kemudian mereka lepaskan.
2. Tarian Haka
dari New Zealand

Tarian
Haka adalah tarian traditional Maori - penduduk asli - New Zealand, tarian ini
diikuti oleh teriakan dan dilakukan secara group. Tarian perang haka pada
mulanya merupakan tarian yang dilakukan oleh para warriors sebelum perang,
dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan dan kekuasaan mereka dengan tujuan
mengintimidasi pihak lawan. Tarian ini sesungguhnya tidak khusus merupakan
tarian perang, atau hanya dilakukan oleh sekelompok pria, tarian haka juga bisa
dilakukan oleh wanita, campuran pria dan wanita, bahkan bisa dilakukan oleh
anak-anak. Pada masa kini, tarian ini biasa dipentaskan dalam berbagai acara
seperti pada saat penyambutan tamu kehormatan atau pada acara-acara
pertandingan olah raga tingkat national atau internasional. Bermacam aksi
dipertontonkan, misalnya ekspresi wajah yang memperlihatkan warna putih mata
dan menjulurkan lidah (mereka menantang dengan cara menjulurkan lidah), atau
memukulkan tangan ke tubuh dan menghentakkan kaki. Teriakan dan geraman juga
digunakan. Semua gerakan tubuh seperti tangan, kaki, suara, mata dan lidah
merupakan kombinasi untuk memperlihatkan keberanian atau kegagahan, rasa
jengkel, kegembiraan atau perasaan lain tergantung tujuan dari tarian tersebut.
Dalam pertandingan olah raga, salah satu cara mereka menantang adalah dengan
menjulurkan lidah.
3. Tari Limbo dari Afrika Barat

Tarian limbo
berasal dari Negara Afrika Barat. Kata Limbo berasal dari kata Limber, yang
berarti lentur. Tari limbo ini mengandung filosofi hidup, dimana manusia harus
selalu berusaha menghadapi rintangan yang datang, dan semakin dewasa manusia,
maka rintangan yang akan ia dapatkan akan semakin sulit (hal ini digambarkan
dengan tiang horizontal yang makin diturunkan ke bawah).
Kini, tarian
limbo sering dimainkan di berbagai negara, tapi sebagian besar negara yang
memainkan tarian adalah negara-negara di afrika dan amerika tengah. Tarian
Limbo biasanya dimainkan ketika ada acara resepsi pernikahan.
4. Tari Kathak, India.

Kathak (Hindi: कथक, Urdu: کتھک)
merupakan salah satu dari lapan bentuk tarian klasik India, berasal dari
India Utara. Tarian ini boleh dijejak asalnya kepada pencerita lisan nomad
India utara silam, dikenali sebagai Kathaks, atau pencerita. Pencerita ini,
membuat persembahan di lapangan kampung dan laman kuil, kebanyakannya khusus
dalam mengisahkan kisah mitos dan moral dari kitab, dan menokok pengisahan
mereka dengan alunan tangan dan mimik muka. Ia pada asasnya merupakan teater,
menggunakan alatan dan bunyi muzik bersama gerak tangan, bagi menghidupkan
penkisahan. Dalam bentuk kini terkandung bekas tarian kuil dan adat, dan
pengaruh pergerakan bhakti. Sejak abad ke-16 seterusnya ia menyerap sesetengah
ciri tarian Parsi dan tarian Asia Tengah yang diimport oleh istana diraja era
Mughal.
Terdapat tiga jurusan
utama atau gharana bagi Kathak dari mana pengamal masa kini menyusur
susur galurnya: gharana dari Jaipur, Lucknow dan Benares (lahir di istana
Kachwaha raja Rajput, Nawab dari Oudh, dan Varanasi mengikut turutan);
terdapat juga gharana Raigarh yang kurang menonjol dan lebih muda dari mana
teknik ketiga-tiga gharana sebelumnya digabung tetapi menjadi terkenal kerana
komposisinya yang berbeza.
Tarian Kathak merupakan
salah satu lagi tarian klasikal India yang berasal dari utara India. Perkataan
Kathak berasal dari perkataan India Katha yang bermaksud 'seni bercerita'.
5. Tari Flamenco, Spanyol.

Tari flamenco
merupakan tarian Istana Moor yang kemudian dikembangkan dan dikreasikan oleh
kaum Gipsi di kota Andlusia yang akhirnya dikenal sebagai tari flamenco.
Pada dasarnya
pertunjukan flamenco merupakan pertunjukan musik dan tari, sehingga terkadang
menggunakan alat musik kastanyet untuk menambah warna musik yang dibawakan.
Namun tak jarang juga penari yang menolak penggunaan alat musik yang satu ini dengan alasan bisa mengurangi keindahan gerak tari flamenco.
Namun tak jarang juga penari yang menolak penggunaan alat musik yang satu ini dengan alasan bisa mengurangi keindahan gerak tari flamenco.
Para penari
tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warna – warna mencolok
sehingga menimbulkan kesan ceria dalam tarian tersebut.
Sedangkan untuk
jumlah penari dalam suatu pertunjukan tari flamenco biasanya sangat bervariasi,
kadang penari membawakannya secara solo, berpasangan atau berkelompok.
Seperti kostum
yang digunakan, gerakan pada tari flamenco juga menunjukan gairah sang penari
dengan mengandalkan gerakan tubuh yang cepat yang enerjik dan menarik.
Disertai
beberapa improvisasi gerakan yang membuat tarin ini semakin menarik. Apalagi
jika ditambah gerakan penari saat menepuk tangan atau menjentikan jari di
tengah – tengah gerakan tari.
Meskipun para penari sering berimprovisasi dengan gerakan tari flamenco, namun tari flamenco tetap memiliki gerakan yang menajdi ciri khas dan tidak dapat dipisahkan dari tarian tersebut.
Meskipun para penari sering berimprovisasi dengan gerakan tari flamenco, namun tari flamenco tetap memiliki gerakan yang menajdi ciri khas dan tidak dapat dipisahkan dari tarian tersebut.
Ciri khas dalam
tari flamenco adalah gerakan filigrano dan zapateado.
Gerakan
filigrabo adalah gerakan di mana penari menaikan tangannya kemudian
menyimpulkan telapak tangan yang diselingi dengan tepukan tangan dan jentikan
jari penari.
Sedangkan
gerakan zapateado adalah gerakan di mana penari melengkungkan punggungnya
sambil terus menghentakan kaki mengikuti irama.
Ketikan
menampilkan tari flamenco biasanya penari seolah – olah sedang terlena dengan
emosi yang ditimbulkan oleh musik dan tarian tersebut, atau sering disebut
sebagai duende.
Sehingga dalam membawakan tarian ini, para penari pria dituntut untuk menampilkan sisi kemaskulinannya.
Sehingga dalam membawakan tarian ini, para penari pria dituntut untuk menampilkan sisi kemaskulinannya.
Sedangkan
penari wanita dituntut untuk menampilkan ketenangan yang disertai rasa bangga
dan sensualitas yang terkendali.
6. Tari Morris, Inggris.

Tarian
ini dipertunjukkan dalam festival-festival. Dulu hanya laki-laki yang menari
Morris, namun sekarang semua orang menarikan tarian ini. Biasanya kostum yang
mereka pakai adalah baju putih, topi dengan hiasan bunga, dan selempang dua
warna yang disematkan bel kecil. Mereka juga membawa tongkat kecil atau sapu
tangan.
Sebuah
tarian morris adalah suatu bentuk tarian rakyat Inggris biasanya disertai
dengan musik. Hal ini didasarkan pada
berirama melangkah dan pelaksanaan tokoh koreografer oleh sekelompok penari.
Alat seperti tongkat, pedang, saputangan dan lonceng juga dapat dikerahkan oleh
para penari. Dalam sejumlah kecil tarian untuk satu atau dua orang, langkah ini
dilakukan dekat dan di sepasang pipa tembakau diletakkan di tanah liat satu
sama lain di lantai.
Klaim bahwa catatan
Inggris, dating kembali ke 1448, menyebutkan tari morris terbuka untuk sengketa.
Tidak ada menyebutkan “morris” menari lebih awal dari abad ke-15 akhir,
meskipun catatan awal seperti Bishops ‘”Visitasi Artikel” menyebutkan menari
pedang, kegiatan menari guising dan lainnya serta memainkan mumming.
Selanjutnya, catatan paling awal selalu menyebutkan “Morys” dalam pengaturan
pengadilan, dan baik laki-laki dan perempuan yang disebutkan sebagai menari,
dan sedikit kemudian di Walikota Tuhan ‘Prosesi di London. Hanya kemudian bahwa
itu mulai disebutkan sebagai sesuatu yang dilakukan di paroki-paroki. Tidak
tentu saja tidak ada bukti bahwa itu adalah ritual pra-Kristen, seperti yang
sering diklaim.
7. Tari Kipas, Korea.

Penari
kipas dari Korea menggunakan kipas yang besar dalam berbagai warna. Lalu mereka
menyatukan kipas mereka dan menggerakkannya secara teratur mengayun ke atas dan
ke bawah.
Sejak demam
Korea melanda Indonesia, semua hal berbau Korea pun ikut diikuti. Kita bisa
melihat dari menjamurnya produk-produk fashion Korea yang laris manis di
Indonesia, belum lagi meningkatnya jumlah kursus-kursus bahasa korea yang
pesertanya juga bak kacang goreng. Budaya-budaya korea pun banyak menjadi fokus
perhatian orang. Saya sebagai salah satu penggemar Korea (namun tidak terlalu
freak) menilai, Korea Selatan sangat bagus mempromosikan budaya mereka ke
dunia, khususnya lewat entertainment. Lewat K-Pop, fashion dan film-film, Korea
Selatan dengan pintar mengemas juga budaya-budaya mereka, sehingga masyarakat
dunia pun ‘sadar’ dengan kebudayaan mereka. Satu langkah yang patut dicontoh Indonesia.
Salah
satu bukti bahwa kebudayaan Korea sudah mulai di’sadari’ oleh masyarakat
dunia adalah dengan dikenalnya salah satu tarian tradisional masyarakat
Korea. Mereka suka menyebut ‘Tari Kipas Korea’ atau bahasa Koreanya Buchaechum.
Buchaechum
merupakan tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari menggunakan
kipas yang berhiaskan bunga Peony dan menggunakan Hanbok (tarian tradisional
Korea) yang berwarna mencolok. (Wikipedia.com)
8. Tari Naga, China.

Dalam
mitologi China, naga menggambarkan kegagahan, keningratan dan keberuntungan.
Tari naga digunakan untuk mengusir setan dan membawa keberuntungan bagi semua
orang. Penarinya memiliki kemampuan bela diri.
Tari Naga (karakter
sederhana: 舞龙; karakter
tradisional: 舞龍; pinyin:
wǔ lóng) atau disebut juga Liang Liong di Indonesia adalah suatu
pertunjukan dan tarian tradisional dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa.
Seperti juga Tari Singa atau Barongsai, tarian ini sering tampil pada waktu
perayaan-perayaan tertentu. Orang Tionghoa sering menggunakan istilah
'Keturunan Naga'(龍的傳人 atau 龙的传人, lóng de chuán rén) sebagai suatu
simbol identitas etnis.
Dalam
tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang diusung dengan
belasan tongkat. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan, menyorongkan dan
mengibas-kibaskan kepala naga-nagaan tersebut yang merupakan bagian dari
gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari. Terkadang bahkan
kepala naga ini bisa mengeluarkan asap dengan menggunakan peralatan
pyrotechnic.
Para
penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini --- berkelok-kelok dan
berombak-ombak. Gerakan-gerakan ini secara tradisional melambangkan peranan
historis dari naga yang menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan martabat yang
tinggi. Tari naga merupakan salah satu puncak acara dari perayaan Imlek di
pecinan-pecinan di seluruh dunia.
Naga dipercaya
bisa membawa keberuntungan untuk masyarakat karena kekuatan, martabat,
kesuburan, kebijaksanaan dan keberuntungan yang dimilikinya. Penampilan naga
terlihat menakutkan dan gagah berani, namun ia tetap memiliki watak yang penuh
kebajikan. Hal-hal inilah yang pada akhirnya menjadikannya lambang lencana
untuk mewakili kekuasaan kekaisaran.
9.
Tari Samba Brazil

Samba (lafal: [sɐbɐ]) adalah tarian Brasil
dan genre musik yang berakar dari Afrika. Hal ini diakui di seluruh dunia sebagai simbol dari
Brasil dan Karnaval Brasil. Dianggap sebagai salah satu ungkapan paling populer
budaya Brasil, samba telah menjadi ikon identitas nasional Brasil. Samba de
Roda (tari lingkaran) dari Bahia, yang menjadi warisan dunia oleh UNESCO bidang
kemanusiaan pada tahun 2005, adalah akar utama dari Carioca samba, samba
yang dimainkan dan ditarikan di Rio de
Janeiro.
Secara tradisional, samba
dimainkan dengan senar (cavaquinho dan berbagai
jenis gitar)
dan berbagai instrumen perkusi seperti tamborim. Dengan pengaruh
orkestra Amerika sejak Perang Dunia Kedua dan dampak budaya musik AS
pascaperang, mulai digunakan juga instrumen tiup seperti trombon,
terompet,
choro, flute dan klarinet.
10. Tari
Hula Hawai

Hula
atau hula-hula adalah jenis tarian asal Kepulauan
Hawaii yang diiringi nyanyian atau lagu. Hula diciptakan oleh orang Polinesia dari Kepulauan
Hawaii. Lagu yang mengiringi tarian disebut mele. Hula
menggambarkan atau mendramatisasikan mele.
Ada banyak
jenis hula. Hula bisa digolongan menurut gaya, tema, atau periode. Hula
Preservation Society mencatat sekitar 300 jenis hula.[1] Berdasarkan gaya
penyajian, hula dibagi menjadi dua kategori: kahiko dan ʻauana. Kahiko
adalah hula kuno yang dipentaskan sebelum warga kulit putih tiba di Hawaii.
Kahiko diiringi dengan nyanyian dan permainan alat musik tradisional. Hula yang
berkembang melalui pengaruh Barat disebut ʻauana.
Hula ini juga diiringi nyanyian dan permainan alat musik tradisional yang sudah
mengkombinasikan alat musik modern seperti gitar, ukulele,
dan kontrabass.
Selain itu,
terdapat pula 2 kategori hula yang lain: monarchy dan ai kahiko. Monarchy
merujuk kepada berbagai jenis hula yang diciptakan dan dikoreografikan selama abad ke-19.
Pada waktu itu, masuknya kebudayaan Barat ke Hawaii memberikan perubahan yang
signifikan bagi kesenian Hawaii, termasuk pada hula. Ai Kahiko (berarti
"dalam gaya lama") adalah hula yang ditulis di antara abad ke-20
sampai abad ke-21
yang mengikuti aturan gaya hula kahiko.
Sanggar tari
yang mengajarkan hula disebut hālau. Di Hawaii terdapat ratusan sanggar
hula. Guru tari hula disebut kumu hula, kumu berarti sumber ilmu
pengetahuan. Dalam tari hula terdapat banyak gerakan yang ditarikan
melambangkan aspek alam, seperti hula dasar dan gerakan Pohon Kelapa, atau
gerakan kaki dasar seperti Kaholo, Ka'o, dan Ami.
Ada banyak
jenis tarian yang berasal dari kepulauan Polinesia lain seperti dari Tahiti,
Samoa,
Tonga
dan Aotearoa
(Selandia Baru);
namun, hula adalah keunikan dan khas Kepulauan Hawaii.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda