CERIOES
Kumpulan tulisan tangan oes
Minggu, 20 Maret 2016
Selasa, 01 Maret 2016
MAKALAH MATA DAN KACAMATA
TUGAS
FISIKA
MATA
DAN KACAMATA
Kelas
: X-7
Kelompok 1
1.
Esi Awalunisa
2.
Lia Nuramalia
3.
Anggi Pitriani
4.
Hendi Arfian
PEMERINTAH
KABUPATEN CIAMIS
DINAS PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 BAREGBEG
Jln.R.E.Martadinata No.150 Tlp.
(0265) 771957 Ciamis 46215
e-mail : sman1sabar@gmail.com
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya
lah kami dapat menyesaikan penulisan Makalah “MATA DAN
KACA MATA” yang penulis susun
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran fisika. Tak lupa shalawat dan
salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada
keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.
Penulis mengakui dalam makalah ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan
sehingga hasilnya jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua
pihak kiranya memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Besar harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini dapat
menjadi bahan tambahan bagi penilaian guru bidang studi dan mudah-mudahan
isi dari makalah penulis ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang
membaca makalah ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya mata pelajaran ini.
Terima Kasih
Baregbeg,
Februari 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar ....................................................................................................... i
Daftar
Isi .................................................................................................................. ii
BAB
I Pendahuluan ............................................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan
Penelitian .................................................................................... 1
BAB
II Pembahasan ............................................................................................... 3
2.1 Mata
........................................................................................................ 3
2.2 Kacamata
................................................................................................ 8
BAB
III Penutup ..................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 14
3.2 Saran ....................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kemajuan teknologi
telah membawa dampak yang positif bagi kehidupan manusia, berbagai peralatan
elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau
menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh manusia. Apakah yang
dimaksud dengan alat optik?
Alat optik adalah
alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik,
seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma. Prinsip kerja dari alat optik
adalah dengan memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya.
Pemantulan cahaya adalah peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada
reflektor. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya
karena cahaya melalui bidang batas antara dua zat bening yang berbeda
kerapatannya.
Jenis alat optik
yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah mata.
Alat Optik Alami
Adalah Mata. Kita hidup didunia ini merupakan berkah dari Tuhan maha
pencipta, dan kita dijadikan manusia ini merupakan makhluk yang paling sempurna.
Kita juga diberi Panca indra yang dapat kita fungsikan sesuai keguanaannya
masing-masing, salah satunya adalah mata yang berguna sebagai alat optik alami
.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan mata?
2. Struktur
mata terdiri dari apa saja ?
3. Apa
saja kelainan mata?
4. Apa yang dimaksud kacamata?
5. Apa saja jenis-jenis kacamata?
1.3
Tujuan Penelitian
a) Untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Fisika sebagai salah satu syarat
pembelajaran yang diajarkan.
b) Untuk memperdalam pengetahuan
penulis dalam bidang Fisika, khususnya tentang
alat‐alat optik.
c) Untuk menjadi acuan bagi penulis
dalam mengembangkan ketrampilan dan kemampuan menulis
khususnya penulisan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MATA
A.
Pengertian mata
Salah
satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta
adalah mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan
bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi
mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini
dinamakan aqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur
oleh pupil.
B.
Fungsi Mata
Fungsi Mata Sebagai Alat Optik,
karena mata merupakan salah satu contoh alat optik, karena dalam pemakaiannya
mata membutuhka
n berbagai benda-benda optik seperti lensa.
C. Bagian-bagian Mata
Organ luar
·
Bulu
mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.
·
Alis
mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.
·
Kelopak
mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.
Organ
dalam
Bagian-bagian
pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak
untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
·
Kornea
Merupakan
bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
·
Sklera
Merupakan
bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata- rata 1 milimeter tetapi
pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
·
Pupil
dan iris
Dari
kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang
masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi
ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil
dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris
inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
·
Lensa
mata
Lensa mata
menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata
adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning
retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata
akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari
dekat), lensa mata akan menebal.
·
Retina
atau Selaput Jala
Retina
adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina
yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
·
Saraf
optik
Saraf yang
memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
D. Pembentukan
Bayangan Pada Mata
Secara sederhana sebagai alat optik
mata membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil pada retina. Pemfokusan
dilakukan dengan mengubah jarak fokus lensanya. Benda akan nampak jelas jika
bayangan tepat jatuh pada permukaan retina. Adapun tahap-tahap
terbentuknya bayangan pada mata yaitu sebagai berikut :
Cahaya masuk ke dalam mata melalui
lubang pupil, pertama cahaya menembus kornea, aqueous humor, lensa, dan viterus
humor sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Kemudian retina membentuk
impuls yang dijalarkan ke saraf otak II , lalu ke otak untuk di interpretasikan
sebagai penglihatan.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan
oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan
benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui
saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat
benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan
benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.
Jangkauan
penglihatan mata:
Kemampuan penglihatan manusia
terbatas pada jangkauan tertentu atau disebut jangkauan penglihatan yaitu
daerah di depan mata yang dibatasi oleh dua buah titik. Titik terjauh (punctum
remotum disingkat PR) dan titik terdekat (punctum
proximum disingkat PP).
PR adalah titik terjauh didepan mata,
dimana benda masih nampak dengan jelas. PP adalah titik terdekat didepan mata,
dimana benda masih nampak dengan jelas.
Objek akan nampak jelas jika objek
berada pada jangkauan penglihatan, dan objek tidak akan nampak dengan jelas
jika objek ada diluar jangkauan penglihatan (terlalu dekat dengan mata atau
terlalu jauh dari mata).
E. Cacat
Mata
Cacat mata terjadi karena jangkauan penglihatan berubah. Hal ini
diakibatkan oleh kemampuan daya akomodasi mata yang berubah. Daya akomodasi
adalah kemampuan lensa mata untuk mengubah jarak fokusnya agar bayangan jatuh
di retina mata. Berikut ini akan diuraikan berbagai jenis cacat mata yang di
dasarkan pada kemampuan daya akomodasinya.
1. Cacat Mata
Miopi (Rabun Jauh)
Miopi yakni seseorang yang tidak
dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar.dapat
dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
2. Cacat Mata Hipermetropi
(Rabun Dekat)
Hipermetropi yaitu seseroang yang
tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan
kacamata berlensa cembung.
3. Cacat Mata Presbiopi
Presbiopi adalah seseorang yang
tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh.Dapat
dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia.
4. Astigmatisma (mata silindris)
Ketidakaturan lengkung - lengkung
permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik
retina(bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refrakti.
5. Buta warna
Buta warna adalah suatu kondisi
dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat
hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan
penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta
warna.
6. Katarak
Katarak adalah suatu penyakit mata
di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada
orang lanjut usia (lansia).
F. Daya
Akomodasi Mata
Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar
untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan
dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat. Manusia memiliki dua batas daya
akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1.
titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan
mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik
dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm
(untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
2.
titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan
mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya
adalah “tak terhingga”.
Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan
berakomodasi menjadi lebih cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di
retina. Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih
pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina.
2.2 KACAMATA
A. Pengertian Kacamata
Kacamata
merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata.
Kacamata terdiri dari lensa cekung atau lensa cembung, dan frame atau kerangka
tempat lensa berada, seperti yang dapat Anda lihat pada Gambar 5. Fungsi dari
kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan
jelas oleh mata menjadi jatuh di titik dekat atau di titik jauh mata,
bergantung pada jenis cacat matanya. Di SMP, Anda telah mempelajari bahwa jika
sebuah benda berada di depan sebuah lensa, bayangan akan dibentuk oleh lensa
tersebut. Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa, bergantung pada letak benda
dan jarak fokus lensa.
(1-1)
dengan :
S
= jarak benda ke lensa (m),
S'
= jarak bayangan ke lensa (m), dan
f
= jarak fokus lensa (m).
Selain
itu, Anda juga pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa. Kekuatan atau daya
lensa adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan
lensa. Hubungan antara daya lensa dan kekuatan lensa memenuhi persamaan :
P = 1 / f (1-2)
dengan
:
P
= kekuatan atau daya lensa (dioptri), dan
f
= jarak fokus lensa (m).
B. Jenis-jenis Kacamata
Ø Kacamata Berlensa Cekung untuk Miopi
Seperti
telah dibahas sebelumnya, mata miopi tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda yang jauh atau titik jauhnya terbatas pada jarak tertentu. Lensa
kacamata yang digunakan penderita miopi harus membentuk bayangan benda-benda
jauh (S ~ ) tepat di titik jauh mata atau S' = –PR, dengan PR
singkatan dari punctum remotum, yang artinya titik jauh. Tanda negatif pada S'
diberikan karena bayangan yang dibentuk lensa kacamata berada di depan lensa
tersebut atau bersifat maya. Jika nilai S dan S' tersebut Anda masukkan ke
dalam Persamaan (1–1), diperoleh :
(1-3)
Persamaan
(1–3) menunjukkan bahwa jarak fokus lensa kacamata adalah negatif dari titik
jauh mata miopi. Tanda negatif menunjukkan bahwa keterbatasan pandang mata
miopi perlu diatasi oleh kacamata berlensa\negatif (cekung atau divergen).
Jika Persamaan (1–3) dimasukkan ke
dalam Persamaan (1–2), diperoleh :
(1-4)
dengan PR dinyatakan dalam satuan m
(meter) dan P dalam dioptri.
Contoh Soal 1 :
Seseorang
hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh pada jarak 2 m dari matanya.
Berapakah kekuatan lensa kacamata yang diperlukannya?
Kunci
Jawaban :
Diketahui:
titik jauh PR = 2 m, maka sesuai dengan Persamaan (6–4), kekuatan lensa
kacamatanya adalah :
Ø Kacamata Berlensa Cembung untuk
Hipermetropi
Karena
hipermetropi tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas, lensa kacamata
yang digunakannya haruslah lensa yang dapat membentuk bayangan benda-benda
dekat tepat di titik dekat matanya. Benda-benda dekat yang dimaksud yang
memiliki jarak 25 cm di depan mata. Oleh karena itu, lensa kacamata harus
membentuk bayangan benda pada jarak S = 25 cm tepat di titik dekat (PP, punctum
proximum) atau S' = –PP. Kembali tanda negatif diberikan pada S' karena
bayangannya bersifat maya atau di depan lensa.
Jika nilai
S dan S' ini dimasukkan ke dalam Persamaan (1–1) dan (1–2), diperoleh :
dengan PP dinyatakan dalam satuan
meter (m) dan P dalam dioptri. Karena PP > 0,25 m, kekuatan lensa P akan
selalu positif. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang bermata hipermetropi
perlu ditolong oleh kacamata berlensa positif (cembung atau konvergen).
Jelajah
Fisika :
Kacamata
Kacamata
telah digunakan selama hampir 700 tahun. Kacamata yang paling dini memiliki
sepasang lensa cembung dan dipakai oleh orang-orang yang menderita presbiopi
atau rabun mata yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat benda dengan
jelas. Pada tahun 1784, Benjamin Franklin menciptakan kacamata bifokal yang
lensalensanya terdiri atas dua bagian dan masing-masing memiliki jarak fokal
yang berbeda. (Sumber: Jendela Iptek, 1997)
Contoh
Soal 2 :
Seseorang
menggunakan kacamata berkekuatan +2 dioptri agar dapat membaca seperti orang
bermata normal. Berapa jauhkah letak benda terdekat ke matanya yang masih dapat
dilihatnya dengan jelas?
Kunci
Jawaban :
Letak
benda terdekat ke mata yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata tidak
lain adalah titik dekat atau punctum proximum (PP). Ambil jarak baca orang
bermata normal 25 cm. Oleh karena orang tersebut menggunakan lensa positif atau
lensa cembung maka sesuai dengan Persamaan (1–5), diperoleh :
sehingga diperoleh titik dekat mata
orang tersebut adalah PP = ½ m = 50 cm.
Ø Kacamata untuk Presbiopi dan
Astigmatisma
Penderita
presbiopi merupakan gabungan dari miopi dan hipermetropi. Oleh karena itu, kaca
mata yang digunakannya haruslah berlensa rangkap atau bifokal, yakni lensa
cekung pada bagian atas untuk melihat benda jauh dan lensa cembung pada bagian
bawah untuk melihat benda-benda dekat. Sementara itu, astigmatisma dapat
diatasi dengan menggunakan lensa silindris.
Ø Lensa Kontak
Lensa kontak atau contact lens juga dapat digunakan untuk
mengatasi cacat mata. Pada dasarnya lensa kontak adalah kacamata juga, hanya
tidak menggunakan rangka, melainkan ditempelkan langsung ke kornea mata.
DAFTAR
PUSTAKA