SOSIODRAMA DARI LAGU NAIK DELMAN
NAIK
DELMAN
1.
Tema : Sayangi Ciptaan Tuhan
2.
Ritme :
a) Eksposisi
Kuda
Pak Kusir
Anak
Penolong
Anak-anak
di taman
b) Permasalahan
Pak kusir
yang terus memaksa Kuda untuk menarik delman agar keluarganya bisa makan walau
sang kuda sedang dalam keadaan sakit.
c) Komplikasi
Salahsatu dari anak ditaman
merupakan penolong sang kuda karena merasa kasihan ketika melihat kuda yang
mereka naiki berjalan dengan lambat sehingga pak kusir terus dipecutnya.
d) Catatan 1
Pak kusir
merasa terbuka hatinya karena perkataan anak penolong yang telah menjelaskan
bahwa kuda pak kusir sedang sakit.
e) Catatan 2
Pak kusir
membiarkan sang kuda untuk beristirahat barang beberapa hati untuk
kesembuhannya.
f) Kesimpulan
Mencari
nafkah adalah hal yang penting tapi jika mencari nafkah dengan memaksakan lebih
dari kemampuan hewan yang kita manfaatkan juga tidak baik. Hewan juga ciptaan
tuhan walau kita tak mengetahui bahasanya tapi kita juga harus pengertian akan
hewan peliharaan kita, sayangi hewan peliharaan kita.
3. Karakter:
Tokoh
utama : Delman/Kuda
Tokoh
pembantu : Anak penolong dan anak
lainnya
Antagonis : Kusir
Tritagonis : Anak-anak
4. Latar
a) Tempat : Taman Kota
b) Waktu : Pagi Hari
5. Skenario Drama
Ø Babak
1
Pa
kusir menyuruh kuda untuk makan sebelum pergi bekerja. Kuda tidak mau makan
akan tetapi pak kusir tetap memaksa kuda agar mau makan. Kuda terpaksa makan
walau hanya sedikit.
Pa
kusir bertanya “ wahai kuda kenapa kamu hanya makan sedikit, kamu kan harus
bekerja keras untuk menghidupi keluargaku!”
Kuda
berbicara dalam hatinya “ wahai tuanku pak kusir yang baik hati. Aku lelah, aku
sakit dan ingin istirahan untuk beberapa hari!”.
Pak
kusir seperti tidak memperdulikan perasaan kudanya dengan tidak melihat raut
wajah kuda yang memelas, pak kusir tetap memaksa sang kuda untuk mulai bergerak
untuk bekerja.
Pada Hari Minggu ku turut ayah ke
kota
Naik delman istimewa ku duduk di
muka
Ku duduk samping pak kusir yang
sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik
jalannya
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak suara
s'patu kuda
Ø Babak
2
Setelah
delman sampai di taman kota, telah menunggu beberapa anak kecil yang sudah tak
sabar untuk naik delman.
Pak
kusir merasa senang telah ditunggu oleh pelanggan. Tanpa mengistirahatkan sang
kuda yang telah jauh berjalan dari rumah sampai taman kota, pak kusir segera
menaikkan para pelanggan muda memaiki delmannya. Sang kuda lantas dipecut untuk
mulai berjalan. Anak-anak pun mereka merasa senang, sambil bernyanyi mereka
mengelilingi taman kota.
Pada Hari Minggu ku turut ayah ke
kota
Naik delman istimewa ku duduk di
muka
Ku duduk samping pak kusir yang
sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik
jalannya
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak suara
s'patu kuda
Ø Babak
3 / Final
Setelah
berputar setiap anak mulai diturunkan satu persatu oleh pak kusir. Tapi dari
sekian anak yang naik delman ada satu anak yang mulai naik sampai turun terus
memperhatikan sang kuda, akhirnya kepenasaran sang anak muncul.
Anak
penolong : kuda kenapa kamu hari ini tak seperti hari biasanya? Kamu sangat lemas dan beberapa kali kamu seperti
hendak jatuh.
Suara
sang anak kecil itu sangat lembut, samar-samar terdengar oleh kuping pak kusir.
Pak
kusir terus memperhatikan sambil mendengarkan perkataan sang anak dengan
kudanya walau sang kuda tidak menjawab tapi sang anak seperti mengerti apa
bahasa tubuh sang kuda.
Kuda
yang sedang dielus-elus sang anak seperti menggangguk-anggukkan kepala memberi
isyarat pada sang anak. Sang anak pun mulai bertanya lagi.
Anak
Penolong : Apa kuda? Kamu sakit?
Sang
kuda reflek berangguk sambil meneteskan airmata.
Sang
anak kasihan karena merasa sang kuda sedang sakit tapi pak kusir terus
memaksanya bekerja dengan memecutnya.
Anak
Penolong : Pak maaf.. sepertinya kuda bapak lagi sakit… saya lihat tadi kuda
bapak menangis.
Pak
kusir merasa terusik hatinya. Bertanya dalam hati apa benar kuda nya sedang
sakit/ mengapa dia tidak menyadari hal itu. Pantas tadi sebelum berangkat dia
seperti bermalas-malasan dan tidak nafsu makan.
Pak
kusir bertanya pada kudanya : kuda apa benar kamu sakit? Maaf aku telah
memaksamu bekerja tanpa memperdulikan kesehatanmu.
Pak
kusir merasa sedih karena takut kuda kesayangannya mati. Akhirnya pak kusir
berpamitan kepada anak-anak tadi dan berterima kasih pada sang anak penolong
karena telah membantu membaca pikiran hewan peliharaannya dengan tepat. Pak
kusir berjanji pada sang anak penolong untuk menjaga kuda kesayangannya dan
akan lebih memperhatikannya dengan tidak memaksanya bekerja di waktu sakit.
Sang
anak penolong senang karena perkataannya diterima oleh pak kusir yang notabene
merupakan orang tua.
Sang
anak melambaikan tangannya ketika pak kusir mengajak delmannya untuk pulang
supaya sang kuda bias beristirahat.
Pak
kusir membalas lambaian tangan sang anak sambil tersenyum sampai sang anak tak
terlihat lagi.
Pada Hari Minggu ku turut ayah ke
kota
Naik delman istimewa ku duduk di
muka
Ku duduk samping pak kusir yang
sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik jalannya
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak suara
s'patu kuda
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda