Rabu, 27 April 2016

MAKALAH KAMERA LUBANG JARUM



MAKALAH KARYA NYATA
KREATIFITAS ALAT PERMAINAN EDUKATIF
(APE) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
DARI BARANG BEKAS
KAMERA


Disusun oleh:
ULFAH NURUL MASRUFAH
(PC Kec. Baregbeg)

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PAUD AL-MIFTAHUDIN
Dusun Cikapas RT 05 RW 13 Desa Sukamulya Kec. Baregbeg Ciamis
Tahun 2016




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Salah satu cara merangsang pertumbuhan dan perkembangan adalah dengan bermain. Melalui bermain anak akan menggunakan sensorimotorik atau funsionalnya sehingga anak dapat menyalur kan daya imajinasi, fantasi, harapan, sampai pada konflik pribadinya. Anak akan betah bermain bila ada alat permainan edukatif (APE) yang dapat merangsang kecerdasan jamaknya.
Alat Permainan Edukatif (APE) dapat di beli dimana saja, agar upaya pengembangan alat permainan edukatif (APE) dapat dilaku kan secara baik dan optimal maka Orangtua, Pendidik, Pengasuh/ perawat, Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), diberikan pengetahuan tentang cara pembuatan dan penggunaan alat permainan edukatif (APE) Tradisional dan atau APE sederhana. Alat Permainan Edukatif Tradisional, dan atau Sederhana yang dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan yang ada di lingkungan rumah, limbah, bahan/alat yang sudah tidak dipakai lagi, atau bahan-bahan yang mudah didapat dalam rumahtangga atau sekitarnya.
Sama halnya dengan Kamera Lubang jarum atau pinhole yang bisa kita buat dari bahan-bahan bekas disekitar kita untuk dipergunakan sebagai Alat Permainan Edukatif (APE) di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) khususnya di Pos PAUD Al-Miftahudin.
Selama berabad-abad, fotografi sudah menjadi kegemaran banyak orang di dunia. Fotografi dilakukan mulai dengan menggunakan kamera yang sederhana sampai ke kamera yang canggih. Dalam dunia fotografi kamera adalah suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada abad keempat, sejumlah tokoh Yunani seperti Aristoteles dan Euclid mendeskripsikan sebuah kamera tanpa menggunakan lensa. Kemudian, pada abad kelima seorang filsuf Cina bernama Mo Jing juga telah menggunakan teknik kamera tanpa lensa ini dan menghasilkan hasil yang cukup baik. Kamera sederhana tanpa lensa ini disebut kamera lubang jarum.
Pada abad kedua puluh ini, begitu banyak generasi muda yang menyukai fotografi. Mereka menggunakan kamera-kamera canggih untuk menunjang minat tersebut. Kesukaan terhadap fotografi juga dapat melatih dan meningkatkan kreativitas mereka, misalnya dalam memadukan warna. Penggunaan kamera lubang jarum dinilai mampu mengembangkan kreativitas dalam hal komposisi bidang, warna, dan lain-lain. Selain sederhana, dalam pembuatanya tidak memerlukan biaya yang tinggi seperti kamera digital yang ada saat sekarang ini.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
  1. Bagaimana prinsip kerja kamera sederhana?
  2. Bagaimana membuat kamera sederhana tanpa lensa yang disebut kamera lubang jarum?
  3. Bagaimana mengembangkan kreativitas melalui penggunaan kamera lubang jarum?
1.3  Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk :
  1. Mengetahui prinsip kerja kamera lubang jarum.
  2. Mengetahui cara pembuatan kamera lubang jarum.
  3. Mengembangkan dan melatih kreativitas guru/tutor/pembimbing melalui penggunaan kamera lubang jarum.
1.4  Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis :
  1. Bagi penulis yaitu mengembangkan wawasan mengenai pengetahuan dalam bidang fotografi dan lebih mengetahui tentang kamera sederhana.
  2. Bagi pembaca yaitu memperoleh informasi dan pengetahuan serta dapat memahami tentang kamera lubang jarum.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Kerja Kamera Lubang Jarum
Kamera lubang jarum adalah kamera yang paling sederhana yang pernah ada. Kamera tersebut terdiri dari kotak  cahaya, beberapa film, dan sebuah lubang jarum. Lubang jarumnya merupakan sebuah lubang yang sangat kecil yang sederhana, seperti ketika jarum melubangi sehelai alumunium foil yang tebal.
Kamera lubang jarum bekerja dengan prinsip yang sederhana. Bayangkan anda berada di dalam tempat yang luas, gelap, ruang berbentuk kubus yang terdapat lubang jarum. Bayangkan di luar ruangan ada teman anda dengan cahaya lampu, dan dia menyalakan lampu pada sudut yang berbeda terhadap lubang jarum tersebut.
Ketika anda melihat pada dinding yang berlawanan dengan lubang jarum, apa yang akan anda lihat adalah sebuah titik kecil yang terbentuk dari cahaya lampu yang melalui lubang jarum. Titik kecil itu akan berpindah sebagaimana teman anda memindahkan lampu senternya. Semakin kecil lubang jarum (sampai batas tertentu), maka semakin kecil dan tajam titik cahaya yang akan dibentuk oleh lampu senter.
Sekarang bayangkan bila anda membawa peralatan ruanganmu yang besar, gelap, dan berlubang sebesar jarum tersebut keluar dan anda menandakan pada pemandangan lanskap. Ketika anda melihat pada dinding yang berlawanan dengan lubang jarum, apa yang akan anda lihat adalah citra yang berbalik dengan pemandangan yang ada di luar. Setiap titik pada pemandangan memancarkan cahaya , seperti halnya lampu senter, sinar dari cahaya titik tersebut melewati lubang jarum dan membentuk cahaya di balik dinding. Setiap titik dalam pemandangan yang melalui lubang jarum akan membentuk setitik cahaya di balik dinding tersebut. Semua titik pada pemandangan tersebut melakukan hal tersebut pada waktu besamaan, sehingga citra yang masuk, pada fokus tertentu terbentuk di balik dinding itu. citra yang dihasilkan sangat suram atau kurang bercahaya dikarenakan lubang jarum yang sangat kecil, namun anda dapat melihatnya jika ruangannya sangat gelap.
Kamera lubang jarum merupakan versi sederhana yang lebih kecil dari ruangan tersebut, dan film di dalam kamera memindakan anda. Film merekam citra yang datang melalui lubang jarum. Kamera akan merekam baik, pada fokus citra dari pemandangan yang dibidik pada titik di kamera tersebut. Biasanya anda harus menangkap cahaya pada film dengan waktu yang cukup lama dikarenakan minimnya cahaya yang melalui lubang kamera.
Lubang jarum pada kamera lubang jarum berperan sebagai lensa. Lubang jarum mengusahakan setiap titik cahaya pada pemandangan hingga membentuk titik kecil pada film, sehingga citra yang terbentuk lebih baik. Alasan kamera normal menggunakan lensa ketimbang lubang jarum dikarenakan lensa membentuk lubang yang lebih besar sehingga lebih banyak cahaya yang melalui lubang lensa pada film, yang berarti film akan lebih cepat menangkap cahaya.
2.2 Membuat Kamera Lubang Jarum
Kamera lubang jarum adalah kamera sederhana yang dapat dibuat di rumah hanya dengan beberapa alat dan bahan yang terbilang murah. Hal tersederhana dalam pembuatan kamera lubang jarum ini adalah kamera ini tidak menggunakan lensa untuk menangkap gambar nyata, tetapi mengumpulkan cahaya dengan menggunakan lubang kecil. satu-satunya bagian yang sulit dalam menggunakan kamera lubang jarum ini adalah bagaimana kita harus mengembangkan film itu agar gambar yang didapat sesuai dengan harapan.
Pada setiap pemandangan atau objek visual yang lebih besar, setiap titik tertentu yang terlihat berperan seperti lampu senter. Cahaya mencerminkan setiap titik pada obyek dan penyebarannya ke segala arah. Lubang jarum yang kecil ini memungkinkan masuknya sinar dari setiap titik dari suatu pemandangan atau objek tertentu yang akan diambil menjadi sebuah foto. Cahaya menjalar dalam garis lurus, sehingga cahaya dari bagian bawah objek atau pemandangan ini menghantam bagian atas potongan film, dan begitupun sebaliknya. Dengan cara ini, gambar yang diperoleh terbalik dari bentuk objek atau pemandangan yang diambil dan terdapat pada sisi yang berlawanan dari kotak. Karena lubang sangat kecil, maka waktu yang diperlukan untuk pemaparan cahaya yang melewati lubang menuju ke film cukup lama agar cahaya yang masuk benar-benar sesuai.
Lama pembuatan sekitar 45-60 menit.
2.3 Alat dan Bahan untuk Membuat Kamera Lubang Jarum
Untuk membuat kamera lubang jarum, hal-hal yang dibutuhkan:


  1. Kotak oatmeal/susu setinggi 7 inci dalam keadaan bersih, dan kondisi yang sangat baik (tidak berjkarat, penyok atau berlubang)
  2. Aluminium dari kaleng minuman ringan
  3. Gunting untuk memotong alumunium
  4. Kertas kotak berwarna gelap (sebaiknya hitam) untuk menutupi tutup kamera: warna apapun akan bekerja.
  5. Sebuah jarum pentul nomor 10 (digunakan untuk membuat lubang jarumdialuminium). (Jika tidak ada jarum nomor 10, gunakan nomor 16, 15 atau14 sebagai gantinya)
  6. Lem putih Elmer atau sejenisnya
  7. Lakban
  8. Karton ringan, seperti sisi kotak sereal sarapan/susu
  9. Penggaris untuk mengukur kertas
  10. Sebuah cutter atau salah satu sisi silet untuk memotong lubang di kotak oatmeal/susu.
  11. Kain ampelas, amplas yang sangat bagus.
2.4 Prosedur Pembuatan Kamera Lubang Jarum
Ada beberapa cara untuk membuat kamera ini. Beberapa orang bahkan telah menggunakan kulkas tua dan mobil sebagai kotak cahaya untuk kamera lubang jarum ini. Salah satu desain yang paling populer adalah menggunakan kotak oatmeal silinder biasa, atau wadah lainnya yang serupa. Adapun yang paling mudah adalah menggunakan wadah dari karton dengan tutup plastik yang dilepas (hanya wadah kartonnya saja) seperti kotak korek api.
Beberapa langkah sederhana untuk membuat kamera lubang jarum:
  1. Cat semua bagian kotak yang digunakan untuk badan kamera (bagian dalam dan bagian luar). Pastikan cat yang digunakan adalah cat hitam datar, bukan cat mengkilap yang akan memantulkan lebih banyak cahaya.
  2. Potong di tengah bagian depan kotak sehingga membentuk sebuah lubang kecil (seukuran 1x 1.5 cm).
  3. Potonglah sebagian aluminium foil, atau kertas hitam tebal, sekitar dua kali ukuran lubang dibagian depan kotak.
  4. Ambil jarum jahit Nomor 10dan buatlah lubang di tengah foil dengan ujung jarum yang tajam. Tusukkan jarum dengan hati-hati agar lubang tidak terlalu besar. Untuk mendapatkan hasil terbaik, posisi foil harus antara dua kartu indeks, kemudian putar jarum saat ditusukkan.
  5. Tutupi foil di atas lubang pada bagian depan kotak, sedemikian sehingga lubang jarum ini menjadi pusat. Lekatkan dengan lakban hitam.
  6. Bungkus dengan kertas hitam atau kertas warna apapun sesuia selera. Hias kamera sesuai keinginan anak.

 






  1. Beri tali/pita pada bagian sisi kotak sebagai selempang kamera. Jika kamera untuk mainan anak, kamera bisa langsung dipakai. Akan tetapi jika kamera akan digunakan sebagai kamera lubang jarum baca step selanjutnya.
  2. Untuk menggunakan kamera ini, pasangkan film atau kertas fotografi (emulsi) apapun ke bagian dalam tutup kotak. Agar film bekerja, maka harus dimuat dan mengembangkannya dalam keadaan gelap gulita. Dan di
    Pilihlah desain kamera yang bagus, jenis film dan waktu eksposur menjadi masalah yang besar pada percobaan ini. Namun, antusias lubang jarung akan meberitahumu, eksperimen ini adalah hal yang paling menarik untuk membuat kameramu sendiri.
    2.5  Proses Memotret
    Cara memotretnya cukup mudah. Kita tinggal membuka plester hitam yang menutupi lubang jarum.Ketika plester dibuka, cahaya akan masuk menyinari ruangan dalam kamera. Cahaya itu akan mengenai permukaan kertas film di dalamnya.
    Kita harus menghitung berapa lama plester dibuka. Jika terlalu lama, cahaya yang masuk terlalu banyak. Terlalu banyak cahaya akan membuat foto menjadi terlalu terang, bahkan bisa putih saja hasilnya. Sebaliknya, jika terlalu sebentar membuka plesternya, cahaya yang menyinari kertas film akan sedikit sekali. Akibatnya, hasil foto menjadi gelap.
    Membuka dan menutup plester memang harus pas waktunya. Karena itu, biasanya, memotret dengan kamera lubang jarum tidak langsung menghasilkan foto yang bagus. Apalagi, setelah memotret, masih ada proses cuci cetak film yang juga harus dilakukan dengan tepat.

    2.6  Proses Pencetakan
    Cetak negatif film dengan cara pada umumnya. Jika anda menggunakan kertas KODABROMIDE untuk foto anda, buatlah pencahayaan kamera yang lebih lama agar memungkinkan hasil kertas negatif yang lebih gelap dari mencetak fortografi biasa. Keringkan kertas negatif dan buatlah cetakan dari cara umum, dengan bagian emulsi (gambar) pada kertas negatif terhadap bagian emulsi (yang berkilau) dari kertas cetak.
    Selain foto hitam putih, kamera lubang jarum dapat digunaka untuk memotret dengan film berwarna.
    Memotret dengan kamera lubang jarum tidak hanya demi menikmati hasil fotonya saja, tetapi juga untuk menikmati proses memotret sampai mencetaknya. Memang ribet, sih. Akan tetapi, ketika berhasil membuat foto yang bagus dengan kamera kuno, rasanya puas banget. Di situlah letak kenikmatannya.

    BAB III
    NILAI-NILAI EDUKATIF
    3.1 Manfaat belajar fotografi bagi anak-anak
    Adapun manfaat fotografi bagi anak yaitu :
    • Anak bisa memiliki kesempatan untuk mempelajari keahlian baru, dan ini dapat membuat anak lebih percaya diri.
    • Dapat meningkatkan kemampuan anak dalam hal perencaan dan mempresentasikan (menampilkan) suatu karya miliknya.
    • Memberikan anak kesempatan untuk menunjukkan potensinya melalui kreatifitas.
    • Memberikan anak kesempatan untuk menjadi inovatif.
    • Memberikan anak kesempatan untuk menyalurkan ide-idenya, pikiran dan perasaannya.
    • Merangsang anak-anak untuk mengembangkan ide-idenya dalam hal desain.
    3.2 Nilai edukatif
    ·         Bahasa
    Gambar merupakan Media visual yang sering digunakan dalam penyampaian media belajar adalah gambar. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat berarti terutama dalam membentuk pengertian baru dan untuk memperjelas pengertian baru dan untuk memperjelas pengertian tentang sesuatu.
    ·         Kognitif
    Anak akan lebih mengenal bagian-bagian sederhana dari sebuah kamera mainan beserta fungsinya. Seperti :
    Ø  Lensa, berfungsi membiaskan cahaya.
    Ø  Tombol jepretan
    Ø  Menu navigator control
    Ø  Layar LCD

    ·         Motorik
    Ø  Anak belajar menempelkan bagian-bagian kamera.
    Ø  Anak belajar bentuk dari bagian-bagian kamera mainan.

    ·         Nirai agama dan moral
    Salah satu cara membantu bumi untuk mengurangi sampah adalah dengan cara memanfaatkan sampah itu sendiri. Ada yang di daur ulang, dikurangi dan digunakan berkali-kali. Sampah yang bisa di daur ulang bisa kita temui seperti kertas, kemasan plastik dan bahan lainnya yang bisa digunakan kembali. Ambil contoh saja bahan bekas rumah tangga seperti kemasan tisu kotak, kemasan shampo/ sabun cair. Nilai tersebut harus kita tanamkan dalam diri anak agar mereka lebih kratif dan imajinatif sehingga untuk mendapatkan mainan baru anak tidak harus selalu membeli. Dan juga anak dianjurkan untuk tidak buang sampah sembarangan/ buang sampah sesuai dengan jenisnya (organic dan non organic). Karena kebersihan itu sebagian dari iman.


    ·         Seni
    Ø  Seni Peran
    Anak bisa menggunakan kamera mainan ini sebagai property dalam sebuah drama. Baik itu cerita atau dalam peragaan sebuah lagu, yang bertema rekreasi, tanaman dan hewan. Contoh lagu Naik-naik ke puncak gunung, naik delman, lihat kebunku, dan lain-lain.
    Adapun dalam sebuah cerita bisa seperti anak berperan seperti fotomodel dan fotografer sebuah acara. Dan apapun alur jalan ceritanya, yang terpenting ada adegan foto memoto.
    Ø  Seni Rupa
    Anak dilatih untuk belajar membuat dan mengkreasikan barang bekas menjadi sebuah mainan yang memiliki nilai edukatif dan kegunaan yang lebih dari sekedar barang bekas.

    ·         Sosial Emosional
    Anak diberi penjelasan bahwa jika ingin sesuatu tidak harus membeli melainkan dengan membuatpun bisa. Karena jika menginginkan sesuatu harus memeliki rasa pengorbanan dan sabar.


BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut :
  1. Kamera lubang jarum bekerja dengan prinsip yang sederhana. Setiap titik dalam pemandangan yang melalui lubang jarum akan membentuk setitik cahaya di balik dinding kamera. Semua titik pada pemandangan tersebut melakukan hal tersebut pada waktu besamaan, senhingga citra yang masuk, pada fokus tertentu terbentuk di balik dinding kamera itu. Citra yang dihasilkan sangat suram atau kurang bercahaya dikarenakan lubang jarum yang sangat kecil, namun dapat terlihat jika ruangannya sangat gelap.
  2. Kita dapat menggunakan film atau kertas fotografi yang cepat pada kamera kita. Kertas akan lebih mudah untuk ditangani sejak kita memasukan kertas pada kamera di bawah cahaya yang aman. Rekatkan film atau kertas dengan hati-hati ke dalam ujung pada bagian yang berlawanan dengan lubang jarum. Emulsi harus menghadap lubang jarum. Tutuplah kamera, yakinkanlah bukaan kamera benar-benar tertutup.
  3. Kita dapat mengembangkan kreatifitas guru dengan mencoba membuat kamera lubang jarum yang sesuai dengan prosedur dan kreatifitas kita dan mengembangkan kreatifitas melalui percobaan langsung mengambil gambar dengan menggunakan kamera lubang jarum.
 4.2 Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
  1. Bagi penulis, hendaknya lebih menguasai pengetahuan mengenai kamera sederhana, khususnya dalam memerkaya sumber-sumber informasi, dan makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penulis untuk menghasilkan karya yang selanjutnya.
  2. Bagi pembaca, hendaknya dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh mengenai kamera lubang jarum.
  3. Untuk anak didik dianjurkan bisa berimajinasi dan membuat mainan dari barang bekas yang lebih bernilai.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda